Selasa, 05 Mei 2015

TERJEMAH KITAB FATKHUL QORIB FASAL TENTANG MENYAMAK


فصل} في ذكر شيء من الأعيان المتنجسة وما يطهر منها بالذباغ وما لا يطهر.
(
وجلود الميتة) كلها (تطهُر بالدباغ) سواء في ذلك ميتة مأكول اللحم وغيره. وكيفية الذبغ أن ينزع فضول الجلد مما يُعَفِّنه من دم ونحوه، بشيء حِرِّيف كعفص، ولو كان الحريف نجسًا كذرق حمام كفى في الدبغ (إلا جلدَ الكلب والخنزير وما تولد منهما أو من أحدهما) مع حيوان طاهر، فلا يطهر بالدباغ.
(
وعظمُ الميتةِ وشعرُها نجسٌ) وكذا الميتة أيضا نجسة. وأريد بها الزائلة الحياة بغير ذكاة شرعية؛ فلا يستثنى حينئذ جنين المُذَكَّاة إذا خرج من بطن أمه ميتًا، لأن ذكاته في ذكاة أمه، وكذا غيره من المستثنيات المذكورة في المبسوطات. ثم استثنى من شعر الميتة قوله: (إلا الآدمي) أي فإن شعره طاهر كمَيتَتِه


Fasal menjelaskan sesuatu dari keadaan-keadaan yang terkena najis dan perkara yang bisa suci darinya dengan  disamak dan perkara yang tidak bisa suci darinya dengan disamak. Adapun  kulit-kulit bangkai seluruhnya bisa suci dengan disamak. Sama hukumnya, baik hewan-hewan yang bisa dimakan dagingnya maupun selainnya.
Tata cara menyamak ialah bilamana seseorang menghilangkan selebihan yang ada pada kulit dari perkara yang menjadikan kulit bau, yakni darah dan semacamnya dengan sesuatu yang kasar seperti daun terguli, meski perkara tadi berupa perkara najis semisal kotoran burung dara, maka mencukupi untuk dibuat menyamak kecuali menyamak kulit anjing, babi, dan anak yang keluar dari kedua ataupun  dari  salah satunya bersamaan dengan hewan-hewan yang suci, maka tidak bisa suci.
Tulang bangkai dan rambut bangkai adalah najis. Sama halnya najis ialah bangkai. Yang dikehendaki dengan bangkai ialah hayawan yang hilang sifat kehidupannya dengan tanpa disembelih secara syar’i. Kemudian tidak dikecualikan yang sedemikian adalah janin yang disembelih ketika ia keluar dari perut induknya dalam keadaan mati. Karena hukum sembelihannya itu sama seperti hukum sembelihan induknya.
Begitu juga seperti janin adalah selainnya yakni dari beberapa pengecualian telah disebutkan didalam kitab yang lebih lebar penjelasannya. Kemudian pengarang mengecualikan  rambut bangkai pada perkataanya yaitu kecuali rambut anak adam. Maksudnya bahwa rambut anak adam itu suci seperti mayatnya.
BY Maz Fa'i

Tidak ada komentar: