Sabtu, 04 Oktober 2014

Menabur debu sesudah pengkuburan



Menabur debu sesudah pengkuburan
فتح المعين - (ج 2 / ص 119)
ويندب لمن على شفير القبر أن يحثي ثلاث حثيات بيديه قائلا مع الأولى { منها خلقناكم }
 ومع الثانية { وفيها نعيدكم }
 ومع الثالثة { ومنها نخرجكم تارة أخرى }


Sunah bagi seseorang berapa pada sebelah liang kubur, menaburkan debu tiga kali bersamaan membaca: taburan pertama (minha holaknakum), kedua membaca ( wa fiha nu idukum), ketiga membaca ( waminha nuhrijukum).

 Menabur bunga diatas kuburan
فتح المعين - (ج 2 / ص 119)
( مهمة ) يسن وضع جريدة خضراء على القبر للاتباع ولأنه يخفف عنه ببركة تسبيحها
 وقيس بها ما اعتيد من طرح نحو الريحان الرطب


Penting.
Sunah meletakkan pelepah kurma yang masih hijau/segar diatas pemakaman, karena itiba’ dan karena dapat memperingan siksa orang mati berkat tasbih pelepah kurma tadi. Dan tentang apa yang biasa dilakukan yakni menabur bunga yang masih segar dikiaskan seperti pada penaburan pelepah kurma yang masih segar.


Mengambil pelepah kurma yang ada diatas kuburan

فتح المعين - (ج 2 / ص 119)
 ويحرم أخذ شيء منهما ما لم ييبسا
لما في أخذ الأولى من تفويت حظ الميت المأثور عنه صلى الله عليه وسلم وفي الثانية من تفويت حق الميت بارتياح الملائكة النازلين لذلك


Haram mengambil pelepah kurma  atau bunga seperti tersebut diatas selama belum kering, karena mengambil pelepah kurma berarti memutuskan  bagian kemanfaatan  si mayit sebagai yang matsur dari nabi saw, sedang mengambil bunga berarti memutuskan hak simayit yang timbul sebab berbaunya malaikat yang kemudian turun dari langit.
wallohu A'lam...

Tidak ada komentar: